KLHK Bidik 48.000 Hektar Lahan Kritis DAS Citarum demi Ketahanan Pangan dan Energi

Menteri Hanif Faisol Nurofiq mengabarkan rehabilitasi 7000 hektar dari 55000 hektar lahan kritis DAS Citarum yang berhasil

KLHK Bidik 48.000 Hektar Lahan Kritis DAS Citarum demi Ketahanan Pangan dan Energi

Dalam upaya mempertahankan ketahanan pangan dan energi, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Hanif Faisol Nurofiq, mengungkapkan bahwa pihaknya sedang berusaha keras untuk merehabilitasi lahan kritis di DAS Citarum. Dari 55.000 hektar lahan kritis, baru 7.000 hektar yang berhasil direhabilitasi, sedangkan sisanya, yaitu 48.000 hektar, masih dalam proses.

DAS Citarum ini memiliki panjang sekitar 297 kilometer dan melintasi beberapa kota/kabupaten, termasuk Kabupaten Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Karawang, dan Bekasi, hingga bermuara di Jakarta. Wilayah ini menopang kehidupan sekitar 14,3 juta penduduk.

Pengembalian lahan kritis menjadi hutan melalui penanaman pohon dipercaya bisa membantu memulihkan kualitas air Sungai Citarum. Terlebih, Kementerian PUPR telah membagi DAS Citarum menjadi enam segmen. Di Segmen 3, terdapat tiga waduk besar yang menjadi sumber air utama bagi sektor pertanian.

Rehabilitasi lahan harus dimulai dari hulu dengan penanaman pohon di kawasan pegunungan. Kementerian LHK juga menargetkan pemanfaatan lahan kritis untuk pertanian. Sebagian dari 48.000 hektar lahan kritis akan ditanami tanaman pangan seperti padi dan jagung.

Hanif menegaskan bahwa jika DAS Citarum dapat dipulihkan, maka suplai hasil pertanian tidak hanya untuk Bandung Raya, tetapi juga skala nasional. Direktur Manajemen Human Capital dan Administrasi PT PLN, Wisnoe Satrijono, menambahkan bahwa rehabilitasi DAS Citarum tidak hanya untuk ketahanan pangan, tetapi juga ketahanan energi.

Selain tantangan alih fungsi lahan, rehabilitasi DAS Citarum juga menghadapi kendala aktivitas masyarakat. Salah satunya adalah keberadaan 210.000 keramba jaring apung di tiga waduk di Segmen 3 yang mengganggu kualitas air bagi pertanian.

Untuk itu, perlu adanya kesadaran dari masyarakat untuk menjaga dan melestarikan DAS Citarum. Karena, tanah di Pulau Jawa sangat subur dan jika satu hektar lahan pertanian hilang di Jawa, dampaknya setara dengan kehilangan puluhan hektar di pulau lain.