Jatuhnya Pimpinan Militer Israel Akibat Gagalnya Blokade Serangan Hamas
Selain Letjen Herzi Halevi, Mayjen Yaron Finkelman, komandan pasukan Israel di Gaza, juga mengundurkan diri.
2025-01-23 13:25:53 - Berita Dana
Tel Aviv - Pada Selasa (21/1/2025), kepala militer Israel, Letnan Jenderal Herzi Halevi, membuat kejutan dengan mengumumkan pengunduran dirinya. Hal ini terjadi setelah kepala militer tersebut gagal mencegah serangan yang dilakukan oleh Hamas pada 7 Oktober 2023.
Dalam surat pengunduran dirinya yang dirilis oleh militer Israel (IDF), Halevi menyatakan bahwa dia mengundurkan diri sebagai tanggung jawab atas kegagalan militer tersebut. Ia menyebut ada keberhasilan signifikan yang dicapai militer, tetapi juga mengakui tak semua tujuan perang Israel tercapai.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, kemudian berterima kasih kepada Halevi atas pengabdiannya selama bertahun-tahun. Menurut Netanyahu, Halevi telah membawa keberhasilan signifikan bagi Israel.
Di sisi lain, kepala oposisi Israel, Yair Lapid, memuji pengunduran diri Halevi dan meminta Netanyahu untuk mengikutinya. "Sekarang, saatnya bagi mereka bertanggung jawab dan mengundurkan diri—perdana menteri dan semua kabinetnya yang kacau balau," ujar Lapid.
Akan tetapi, pengunduran diri Halevi bukanlah satu-satunya yang terjadi. Mayor Jenderal Yaron Finkelman yang mengepalai komando militer Israel selatan—penanggung jawab untuk wilayah Gaza—juga mengundurkan diri. Mundurnya kedua jenderal ini terjadi beberapa hari setelah gencatan senjata Gaza dimulai, mengakhiri perang Israel-Hamas yang telah berkecamuk selama 15 bulan.
Pada 7 Oktober 2023, ribuan anggota Hamas dari Gaza menyerbu Israel selatan. Serangan mereka menewaskan 1.210 orang yang mayoritas adalah warga sipil, menurut penghitungan AFP berdasarkan angka-angka resmi Israel. Mereka juga menyandera 251 tawanan untuk dibawa ke Gaza, termasuk wanita, anak-anak, dan orang tua.