Sarno 58 mengungkapkan harga elpiji 3 kg di warung dekat rumahnya naik Rp 25.000
Harga Gas 3 Kg di Warung Melonjak, Warga Pilih Ngantri di Pangkalan ResmiSiapa yang tak kenal dengan elpiji 3 kg? Produk gas bersubsidi ini memang sangat dibutuhkan oleh masyarakat, khususnya bagi mereka yang memiliki usaha kuliner. Namun, belakangan ini harga gas 3 kg di warung melonjak drastis hingga Rp 25.000. Hal ini tentu saja membuat banyak warga berdecak kagum dan kecewa.
Salah satu warga, Sarno (58), memilih untuk berpanas-panasan dan mengantre di pangkalan resmi ketimbang membeli elpiji 3 kg di toko kelontong dekat rumahnya. Pasalnya, harga gas 3 kg di pangkalan resmi hanya Rp 18.000. Meski harus mengantre, namun harganya jauh lebih terjangkau dibandingkan di warung.
Antrean Panjang demi Gas 3 KgTak hanya Sarno, banyak warga lainnya yang rela mengantre demi mendapatkan gas 3 kg ini. Antrean warga mencapai lima meter dan terlihat membawa satu hingga dua tabung gas yang sudah kosong. Sayangnya, stok gas di pangkalan resmi ini cepat habis dan beberapa warga tak berhasil mendapatkan gas.
Salah satu pedagang kuliner, Tian (33), juga mengaku terbebani dengan kenaikan harga gas 3 kg ini. Dia rela berjalan sejauh dua kilometer dari rumahnya demi mendapatkan gas 3 kg di pangkalan resmi. Baginya, harga elpiji ukuran 12 kg dirasa terlalu mahal bagi pedagang kecil seperti dirinya.
Situasi Lalu Lintas TerhambatAntrean panjang warga ini berimbas pada situasi lalu lintas di Jalan Way Besay, Tanjung Duren Selatan, Jakarta Barat. Pengendara yang melintas harus berbagi jalan dengan warga yang sedang mengantre. Meski demikian, warga tetap rela mengantre demi mendapatkan gas 3 kg dengan harga yang terjangkau.
Kejadian ini menjadi peringatan bagi kita semua bahwa ketersediaan gas 3 kg bersubsidi sangat penting bagi masyarakat. Pemerintah perlu memastikan ketersediaan gas ini agar masyarakat tak kesulitan dan harga di pasaran bisa stabil.
Pemeriksaan kesehatan gratis ini tersedia untuk semua orang dan mencakup tiga jenis pemeri...