Ami Berjuang Demi Keadilan dan Hak BPJS Adiknya, Korban Pembacokan

Ami hampir putus asa saat adiknya terluka parah dan memerlukan pengobatan mahal.

Ami Berjuang Demi Keadilan dan Hak BPJS Adiknya, Korban Pembacokan

Ami Saepudin, warga Kampung Kiaraeunyeuh, Desa Banyusari, Kecamatan Katapang, Kabupaten Bandung, merasa lega setelah pelaku pembacokan yang melukai adiknya enam bulan lalu akhirnya tertangkap. Namun, perjuangan Ami belum berakhir.

Adik Ami menderita luka serius akibat pembacokan tersebut, dia harus menjalani pengobatan mahal sampai kehabisan darah dan harus mengganti darah sampai 42 labu (kantong). Kini, adiknya harus menghadapi cacat permanen. Tiga jarinya tidak lagi bisa digunakan, sementara lukanya di kepala cukup parah membutuhkan jahitan hingga memperlihatkan bagian batok kepala.

Perjuangan Ami Dapatkan Hak BPJS Adiknya

Ami berjuang mencari keadilan, namun dia juga harus mengupayakan biaya pengobatan adiknya yang mencapai Rp 94 juta. Dia terpaksa menggadaikan rumah karena pihak rumah sakit tidak menerima BPJS untuk kasus tersebut.

Menurut Ami, pihak rumah sakit mengatakan tidak bisa menggunakan BPJS karena kasus yang dialami adiknya bukan kecelakaan. Karena itu, dia memutuskan untuk menggadaikan rumahnya untuk biaya operasi adiknya.

Menanggapi Kasus Ini

Bupati Bandung Dadang Supriatna menyatakan akan menindaklanjuti masalah tersebut. Menurut Dadang, dia akan menghubungi Dirut RSUD Otista dan menjamin adik Ami tidak perlu membayar biaya pengobatan lagi.

Ami berharap kejadian seperti ini tidak dialami oleh warga lainnya. Dia meminta agar korban tindakan kriminal bisa mendapatkan fasilitas BPJS. Sebagai penutup, dia berharap kasus seperti ini bisa menjadi perhatian bagi semua pihak, agar tidak ada lagi korban yang harus merasakan penderitaan seperti yang dialami adiknya.