YLKI Desak Pemerintah Permudah Rakyat Dapatkan Elpiji 3 Kg

YLKI desak pemerintah jangan sulitkan masyarakat beli elpiji 3 kg akibat kebijakan baru pengecer

YLKI Desak Pemerintah Permudah Rakyat Dapatkan Elpiji 3 Kg

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) meminta pemerintah dan Pertamina untuk memperhatikan jarak tempuh rakyat kecil untuk membeli elpiji 3 kg. Menurut Ketua Pengurus Harian YLKI, Tulus Abadi, jarak tempuh ini menjadi masalah khususnya bagi masyarakat yang tinggal di luar pulau Jawa.

Pertamina, sebagai perusahaan milik negara yang memegang monopoli distribusi elpiji 3 kg, diminta untuk membuat parameter jarak tempuh yang tidak menyulitkan konsumen. Tulus juga menekankan bahwa pangkalan elpiji 3 kg harus beroperasi lebih lama, terutama di masa transisi satu bulan ke depan.

Masalah lainnya adalah rendahnya minat pengecer untuk menjadi pangkalan elpiji 3 kg. Tulus mengungkapkan, hanya 16% pengecer yang bersedia menjadi pangkalan. Hal ini mungkin disebabkan oleh syarat-syarat yang dianggap berat.

Tulus pun berharap pemerintah segera merevisi regulasi Perpres No. 104/2007 tentang penyediaan pendistribusian dan penetapan harga elpiji 3 kg. Regulasi ini seharusnya mencakup semua kalangan rumah tangga, baik miskin maupun kaya.

Di sisi lain, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia membantah adanya kelangkaan elpiji 3 kg. Menurutnya, keluhan masyarakat lebih kepada peralihan penjualan yang kini hanya di tingkat pangkalan.

Menurut Bahlil, pemerintah dan Pertamina harus merevisi kebijakan ini apakah terbukti efektif untuk mewujudkan subsidi tepat sasaran. Perbaikan tata kelola penjualan gas elpiji sangat diperlukan karena pemerintah telah mengalokasikan anggaran triliunan rupiah untuk subsidi tersebut.