PBB Konfirmasi Penarikan AS dari Kesepakatan Paris 2026

PBB umumkan terima surat resmi dari Washington

2025-01-29 16:58:40 - Berita Dana

PBB Konfirmasi Penarikan AS dari Kesepakatan Paris 2026

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) baru-baru ini mengumumkan bahwa Amerika Serikat akan resmi menarik diri dari Kesepakatan Paris mulai 27 Januari 2026. Pengumuman ini dirilis setelah Sekretaris Jenderal Antonio Gutteres menerima surat resmi dari Washington.

Keputusan penarikan diri AS ini terjadi pasca pergantian kepemimpinan di Gedung Putih, di mana Donald Trump menggantikan Joe Biden sebagai presiden baru pada 20 Januari 2025. Trump, yang dikenal dengan pandangan anti-iklimnya, telah menunjukkan dukungannya terhadap eksplorasi bahan bakar fosil dengan tagline "Drill, baby drill".

Trump pun pernah membuat pernyataan kontroversial bahwa konsep perubahan iklim dibuat oleh dan untuk China agar sektor manufaktur Amerika Serikat tidak kompetitif. Dia juga berpendapat bahwa Kesepakatan Paris yang bertujuan mencegah kenaikan suhu Bumi di bawah 1,5 derajat celsius mengancam AS dan merugikan secara finansial.

Keputusan AS ini mendapat sorotan dan kecaman dari berbagai pihak. Misalnya, Menteri Lingkungan Hidup Brasil, Marina Silva, menyatakan bahwa keputusan tersebut bertentangan dengan upaya transisi energi dan iklim. Sementara itu, melalui Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Mao Ning, China mengatakan bahwa walaupun AS bisa menarik diri, tak ada negara yang imun dari dampak perubahan iklim.

Pihak-pihak yang khawatir dengan keputusan ini melihat bahwa AS memegang peran penting dalam mobilisasi dana untuk iklim. Di Indonesia, AS memberikan kontribusi besar dalam program Just Energy Transistion Partnership (JETP) dengan pendanaan sebesar Rp 16 triliun.

Menurut Managing Director Energy Shift, Putra Adhiguna, keluarnya AS bisa membuat transisi keberlanjutan di Asia Tenggara menjadi lebih minim tekanan. Ia juga menambahkan bahwa peran China akan semakin meningkat dengan 30 persen dari investasi pembangkitan energi diarahkan ke Asia Tenggara, mayoritas untuk batu bara dan hidro.

More Posts