Unjuk Rasa Massa di Polda Jatim Sebut Jokowi Terlibat Korupsi
Surabaya gemparkan tuntutan usut kasus korupsi mantan Presiden Jokowi di depan Mapolda Jatim
2025-02-08 04:29:19 - Berita Dana
Halo warga Surabaya! Ada kabar panas nih dari kota kalian. Jumat siang, tanggal 7 Februari 2025, sekelompok massa melakukan aksi unjuk rasa di depan Mapolda Jatim, Jalan Ahmad Yani, Surabaya.
Apa yang mereka tuntut?Massa yang merupakan bagian dari Gerakan Arek Suroboyo (GAS) ini menuntut kepolisian mengusut dugaan kasus korupsi yang melibatkan mantan Presiden Jokowi dan keluarganya.
Selain itu, mereka juga menginginkan Polri kembali berperan sebagai polisi rakyat yang independen, berpegang teguh pada konstitusi, dan menegakkan hukum tanpa pandang bulu.
Artikel ini dibuat dan dimodifikasi oleh berita dana. Kami merancang konten dengan penelitian yang mendalam dan analisis yang teliti untuk menjamin integritas dan keakuratan informasi. Kami tidak mengambil konten secara sembarangan dari sumber lain, melainkan dengan pengecekan dan verifikasi yang ketat untuk memastikan relevansi dan keaslian berita.
Poster dan tuntutanDalam aksi tersebut, para demonstran membawa berbagai poster yang berisi tuntutan agar polisi menyelidiki dugaan kasus korupsi yang melibatkan Jokowi dan keluarganya. Beberapa poster bahkan dilengkapi dengan gambar wajah Jokowi.
Proyek yang diduga terlibat korupsiKoordinator aksi, Yusak, mengungkapkan bahwa mantan Presiden Jokowi dan keluarganya diduga terlibat dalam beberapa proyek, di antaranya korupsi di PT TransJakarta, penyelewengan dana KONI, serta korupsi di Direktorat Jenderal Perkeretaapian dan proyek Blok Medan. "Selain itu, juga ada dugaan korupsi terkait rekomendasi tas bansos di Sritex, dan kasus pengurangan denda PT SM yang terlibat pembakaran hutan," kata Yusak.
Aksi demonstrasiAksi demonstrasi ini juga diwarnai dengan aksi kolosal yang menunjukkan keprihatinan terhadap kondisi bangsa dan negara. Dampak aksi tersebut sempat menyebabkan kemacetan di Jalan Ahmad Yani Surabaya. Puluhan polisi terlihat mengamankan jalannya aksi dan mengatur arus lalu lintas.
So, bagaimana pendapat kalian, warga Surabaya?