Trump Cabut AS dari Perjanjian Paris, Peluang Hijau Beralih ke Negara Lain

Disrupsi Trump terhadap lingkungan bisa dorong investasi hijau kabur.

2025-01-23 13:25:51 - Berita Dana

Trump Cabut AS dari Perjanjian Paris, Peluang Hijau Beralih ke Negara Lain

Presiden Amerika Serikat resmi menarik Washington keluar dari Perjanjian Paris pada Senin, 20 Januari 2025. Perjanjian ini merupakan pakta iklim yang telah diratifikasi hampir semua negara di dunia dengan tujuan untuk mencegah suhu Bumi naik 1,5 derajat celsius.

Dampak Penarikan AS dari Perjanjian Paris

Keputusan ini dinilai bisa mengacaukan perlawanan terhadap perubahan iklim. Tapi, ada juga sejumlah pihak yang menilai bahwa keputusan ini akan memberikan dampak positif bagi negara lain. Misalnya, Li Shuo, pakar diplomasi iklim dari Asia Society Policy Institute, menyampaikan bahwa penarikan diri AS berisiko melemahkan kemampuan Washington untuk bersaing dengan China dalam pasar energi bersih seperti tenaga surya dan kendaraan listrik.

Peluang Bagi Negara Lain

Menurut Li, "China berpeluang menang, dan AS berisiko semakin tertinggal". Selain itu, kelompok bisnis yang mendorong netral karbon, We Mean Business Coalition, memprediksi bahwa berbagai disrupsi dari Trump terhadap lingkungan dapat mendorong investasi hijau beralih ke tempat lain.

Dampak pada Bisnis dan Perbankan AS

Salah satu dampak dari keputusan ini adalah mencegah bisnis-bisnis di AS menjual kredit karbon ke pasar karbon yang didukung PBB. Padahal, nilainya bisa lebih dari 10 miliar dollar AS pada 2030, menurut penyedia informasi keuangan MSCI. Meski demikian, perusahaan AS masih dapat membeli kredit karbon secara sukarela, misalnya maskapai penerbangan AS yang masih bisa membeli kredit karbon untuk memenuhi target iklim penerbangan PBB.

Kesimpulan

Keluarnya AS dari Perjanjian Paris menjadi masalah bagi perbankan dan pengelola uang di "Negeri Paman Sam". Namun, ini juga membuka peluang bagi negara lain untuk menarik investasi dan bakat yang lebih besar di bidang energi hijau.

More Posts