Nusron Lebih Pilih Motor dan Jalan Kaki Daripada Transportasi Umum

Menteri ATR Nusron Wahid naik motor tanggapi desakan transportasi umum - alasan mengejutkan

Nusron Lebih Pilih Motor dan Jalan Kaki Daripada Transportasi Umum

Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid menegaskan bahwa dirinya lebih memilih menaiki sepeda motor atau berjalan kaki ketimbang menggunakan transportasi umum.

Hal ini disampaikan Nusron merespons desakan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) perihal pejabat menaiki kendaraan umum setidaknya satu kali dalam seminggu. Menurut MTI, patwal yang mengawal kendaraan pejabat digaji rakyat.

Patwal untuk Pejabat

MTI mendesak agar pengawalan dan patroli (patwal) untuk pejabat dibatasi, kecuali untuk presiden dan wakil presiden. DJoko Setijowarno, Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah MTI menilai, pejabat seharusnya lebih akrab dengan angkutan umum untuk memahami kondisi kemacetan yang dialami masyarakat.

Menurut Djoko, pejabat negara, kecuali presiden dan wakil presiden, tidak perlu mendapatkan layanan patwal. Dia juga mengusulkan agar layanan patwal dialihkan untuk penggunaan angkutan umum, yang dinilai sudah cukup representatif di Jakarta.

Sementara itu, Nusron berpendapat, menaiki kendaraan umum itu sifatnya sukarela. Dia menilai bahwa naik sepeda motor bisa lebih cepat daripada kendaraan umum, jika dalam kondisi terdesak.

Angkutan Umum di Jakarta

Angkutan umum di Jakarta sudah memberikan pelayanan yang cakupannya setara dengan kota-kota di dunia, yakni 89,5 persen wilayah Jakarta, kata Djoko. Semua perumahan dan kawasan permukiman di Jakarta kini sudah dilayani oleh angkutan umum, dengan setiap hunian berjarak sekitar 500 meter dari halte.

Kondisi ini menunjukkan bahwa angkutan umum di Jakarta telah merata, tidak jauh berbeda dengan kota-kota dunia lainnya yang masyarakat dan pejabatnya sudah terbiasa menggunakan angkutan umum.