Menag Galang Dukungan Saudi untuk Fleksibilitas Usia Jemaah Haji

Nasaruddin Umar tengah negosiasi usia maksimal jemaah haji 2025 dengan pemerintah Arab Saudi

Menag Galang Dukungan Saudi Untuk Fleksibilitas Usia Jemaah Haji

Menteri Agama, Nasaruddin Umar, berbicara tentang negosiasi yang sedang berlangsung antara pemerintah Indonesia dan Arab Saudi terkait batas usia maksimal untuk jemaah haji pada tahun 2025. Dia mengusulkan agar batasan tidak hanya berdasarkan faktor usia, tetapi juga berdasarkan kesiapan hati dan kemampuan.

Menurut Nasaruddin, kesehatan dan kemampuan jemaah untuk naik haji itu relatif. Ada orang di atas 90 tahun yang masih segar, dan ada juga yang di bawah 60 tahun tapi sudah pakai kursi roda. Oleh karena itu, ia berpendapat bahwa batasan usia dapat menjadi tidak adil bagi beberapa jemaah.

Nasaruddin juga menyebutkan bahwa ada jemaah yang telah menunggu lama untuk bisa naik haji, bahkan hingga puluhan tahun. Jika mereka tidak bisa berangkat karena masalah usia, hal ini tentu menjadi sangat kecewa.

Pembatasan Usia oleh Pemerintah Arab Saudi

Pemerintah Arab Saudi berencana membatasi usia jemaah haji yang diizinkan berangkat ke Tanah Suci. Direktur Jenderal Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag), Hilman Latief, mengonfirmasi kabar batasan usia jemaah haji tersebut. Meski hingga kini pihaknya belum menerima surat resmi dari Kerajaan Arab Saudi.

Menurut informasi sementara, Arab Saudi akan menetapkan batas usia maksimal jemaah haji, yaitu 90 tahun. Kebijakan ini juga disertai pembatasan persentase jemaah lansia berusia 70 hingga 80 tahun ke atas.

Hilman menyoroti fakta bahwa masih ada jemaah asal Indonesia yang berusia 100 tahun turut menunaikan ibadah haji. Meski jumlahnya mungkin tidak banyak, namun adanya kebijakan ini tentu menjadi perhatian.