Mahasiswa magang jadi saksi kunci dalam terkuaknya kasus dugaan korupsi Basarnas terkait pengadaan truk angkut dan perangkat audio.
Magang Terjaring Skandal Korupsi Truk Basarnas, Orangtua Rebut Proyek Sistem AudioCeritanya dimulai ketika perangkat audio di truk angkut Badan Sar Nasional (Basarnas) ternyata dibeli dari perusahaan milik orang tua seorang mahasiswa magang di CV Delima Mandiri. CV Delima Mandiri sendiri merupakan perusahaan yang menang proyek pengadaan truk angkut personel 4WD dan rescue carrier vehicle (RCV) di Basarnas tahun anggaran 2014.
Dugaan KorupsiKasus ini terkuak ketika Jaksa Penuntut Umum Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mencecar si mahasiswa magang, Steven Saputra, di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat. Steven dihadirkan sebagai saksi dugaan korupsi pengadaan truk angkut personel 4WD dan rescue carrier vehicle (RCV) di Basarnas tahun anggaran 2014.
Peran Orang Tua StevenDalam persidangan, Steven mengungkapkan bahwa perangkat audio tersebut dibeli dari perusahaan milik ayahnya, Semiadi Saputra, yang bekerja di bidang otomotif.
Transaksi PembelianSteven mengatakan bahwa transaksi pembelian perangkat audio tersebut terjadi setelah adik Direktur CV Delima Mandiri, Wilson Widharta, bertanya kepadanya apakah ia memiliki kenalan yang menjual perangkat audio. Steven pun menawarkan ayahnya yang memang bekerja di bidang otomotif.
Dalam berita acara pemeriksaan (BAP), Steven menjelaskan kronologis transaksi pembelian perangkat sistem audio tersebut. Ayahnya meminta daftar apa saja yang diperlukan CV Delima Mandiri sebagai perusahaan karoseri yang menggarap pengadaan truk dan RCV itu.
Kasus BerlanjutSementara itu, Direktur CV Delima Mandiri, William Widharta, menjadi terdakwa dalam perkara ini. Jaksa KPK mengkonfirmasi bahwa rekening atas nama ayah Steven tertera dalam nota pembelian perangkat audio kendaraan Basarnas.
Dugaan rem blong, mobil tabrak pesepeda di Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Nikmati pengalaman unik dan terapi kesehatan di Homestay Kasur Pasir Sumenep!