Tarif retribusi Curug Nangka naik hingga Rp 54900 menimbulkan keluhan netizen Dapatkan penjelasan resmi dari pemerintah daerah sekarang juga
Sejumlah netizen baru-baru ini ramai-ramai mengeluhkan kenaikan tarif retribusi masuk ke Curug Nangka. Wisata alam yang terletak di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS), Kabupaten Bogor, Jawa Barat ini memang dikenal dengan keindahan alamnya yang mempesona. Namun, tarif baru yang ditetapkan sebesar Rp 54.900 per orang ini cukup mengejutkan para wisatawan.
Mulai ramai diperbincangkan di media sosial pada Rabu (29/1/2025), sebuah video menunjukkan satu keluarga yang merasa kecewa dengan tarif baru ini. Bahkan, dalam video tersebut, terdapat keterangan yang menyoroti besarnya tarif masuk.
Menanggapi keluhan tersebut, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Bogor menjelaskan bahwa kenaikan tarif tersebut mengikuti Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2024. Peraturan ini mengatur tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Kepala Disbudpar, Yudi Santoso, mengungkapkan bahwa tiket masuk Curug Nangka terpaksa dinaikkan menjadi Rp 54.500 dari sebelumnya Rp 32.000 pada akhir pekan atau hari libur. Sementara itu, tarif untuk hari biasa (weekday) naik dari Rp 22.000 menjadi Rp 37.000.
Menurut Yudi, harga tiket Curug Nangka berada di bawah pengelolaan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Kenaikan tarif ini berlaku secara serentak di seluruh Indonesia sejak November 2024, sesuai dengan peraturan PNBP yang telah ditetapkan.
Namun, Yudi mengakui bahwa alasan kenaikan tarif tersebut tidak pernah disampaikan dan disosialisasikan kepada wisatawan. Hal ini tentu menjadi catatan penting, mengingat transparansi informasi sangat penting dalam dunia pariwisata.
Curug Nangka sendiri adalah salah satu destinasi wisata alam yang populer di Bogor. Dengan kenaikan tarif ini, diharapkan pihak pengelola dapat lebih meningkatkan fasilitas dan pelayanan kepada wisatawan.
Survei Kompas Publik lebih puas dengan 100 hari pertama Prabowo-Gibran ketimbang Jokowi.
Bulog, TNI, dan KTNA bersinergi untuk maksimalkan penyerapan berasgabah petani demi stabil...
Agung Sedayu Group membeli sebagian SHGB di laut Tangerang dari warga lokal, sebagai klari...