Al-Quran Melarang Eksploitasi Alam Menag Tekankan Pentingnya Pelestarian Lingkungan

Al-Qur'an Melarang Eksploitasi Alam

Menteri Agama, Nasaruddin Umar, membenarkan bahwa Al-Qur'an tidak membenarkan segala tindakan eksploitasi alam. Pernyataan ini disampaikan saat beliau membuka Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) Internasional ke-4 di Jakarta.

Nasaruddin menuturkan, ada anggapan publik yang menyebutkan bahwa kitab-kitab suci seperti Al-Qur'an, Injil, Taurat, dan Zabur sebagai penyebab kerusakan lingkungan. Namun, Nasaruddin membantah anggapan tersebut dan menegaskan bahwa konsep manusia sebagai khalifah di Bumi bukanlah pembenaran untuk melakukan eksploitasi alam.

Berdasarkan penelitian dan telaah terhadap kitab-kitab suci, banyak ayat dalam Al-Qur'an yang menuturkan bahwa manusia diperintahkan tidak melampaui batas meski diutus menjadi khalifah. Hal ini menunjukkan bahwa Al-Qur'an mengajarkan manusia untuk hidup seimbang dengan alam, bukan mengeksploitasi alam.

Nasaruddin juga menegaskan bahwa pelestarian lingkungan adalah suatu keharusan. Hal ini sejalan dengan konsep Al-Qur'an yang memandang alam semesta bukan hanya sebagai objek, tetapi juga sebagai subjek yang memiliki hak untuk dihargai dan dilindungi.

Menurut Nasaruddin, lingkungan yang terjaga dengan baik juga memiliki peran penting dalam membentuk manusia yang taat dan khusyuk dalam beribadah. Oleh karena itu, ia menyeru semua pihak untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan berhenti melakukan eksploitasi alam.

Sementara itu, Direktorat Jenderal Bimas Islam Kementerian Agama Abu Rokhmad berujar, MTQ Internasional kali ini mengusung tema Al-Qur'an, Environment, and Humanity for Global Harmony. Tema tersebut menitikberatkan pada peran Al-Qur'an dalam menjaga lingkungan, membangun nilai kemanusiaan, serta menciptakan harmoni global.