Metrik ESG Tertinggi di Sektor Energi, Material, dan Jasa Keuangan
74% Perusahaan APAC Integrasi Metrik ESG dalam Gaji Eksekutif: Tren Baru?Menurut data terbaru, sekitar 74% perusahaan di Asia-Pasifik telah memasukkan metrik lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) ke dalam remunerasi eksekutif mereka pada tahun 2024. Perusahaan-perusahaan di sektor energi, material, dan jasa keuangan memiliki metrik ESG tertinggi.
Metrik ESG adalah indikator yang mengukur dampak lingkungan, sosial, dan tata kelola suatu perusahaan. Penelitian menunjukkan bahwa mengaitkan kompensasi eksekutif dengan kinerja ESG perusahaan bisa mendorong tindakan positif pembangunan berkelanjutan. Selain itu, hal ini juga dapat meningkatkan nilai pasar dan kinerja keuangan jangka panjang.
Di antara tujuh pasar Asia-Pasifik yang dianalisis, perusahaan-perusahaan Australia memiliki jumlah tertinggi yang mengaitkan metrik ESG dengan gaji eksekutif yaitu sebesar 92 persen. Kemudian itu diikuti oleh Singapura (82 persen) dan Jepang (74 persen).
Laporan ini juga menganalisis 50 perusahaan terbesar di masing-masing pasar tersebut. Menemukan bahwa 64 persen perusahaan memasukkan setidaknya satu metrik ESG dalam rencana insentif jangka pendek mereka. Sedangkan, hanya 30 persen perusahaan yang menerapkan metrik tersebut dalam rencana insentif jangka panjang mereka.
Metrik sosial tetap menjadi kategori metrik ESG paling populer yang digunakan secara global, dengan 62 persen perusahaan Asia-Pasifik memasukkannya dalam rencana pembayaran eksekutif mereka. Ukuran keberagaman dan inklusi dimasukkan oleh 59 persen perusahaan. Sedangkan untuk metrik lingkungan, hanya 42 persen perusahaan di Asia-Pasifik yang memiliki metrik tersebut.
Selanjutnya, sekitar 30 persen perusahaan Asia-Pasifik memasukkan langkah-langkah emisi karbon atau gas rumah kaca termasuk emisi Cakupan 3, yang merujuk pada emisi tidak langsung yang timbul dari rantai pasokan perusahaan. Ini menunjukkan bahwa perusahaan di Asia Pasifik semakin serius dalam menghadapi isu perubahan iklim dan lingkungan.
Kombes Aldi Subartono, Kapolresta Bandung, imbau wisatawan di Ciwidey dan Pangalengan lapo...
Ali Jasim, mantan ancaman bagi timnas Indonesia, dikabarkan akan pindah dari Como 1907 ke...
Gunung Semeru erupsi tiga kali, abu mencapai 800 meter! Waspada, warga!